[ad_1]
Dikeluarkan pada:
Prancis telah menolak permintaan suaka oleh seorang jurnalis Suriah terkemuka yang berkontribusi pada berbagai publikasi internasional dan membantu mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan oleh para jhadis asing di Suriah. Dia sekarang berisiko dideportasi kembali ke tanah airnya dari lokasinya saat ini di Turki.
Hussam Hammoud, yang berkontribusi untuk FRANCE 24 dan The Guardian antara lain, mengatakan dia ditolak visa kemanusiaan untuk dirinya sendiri, istri dan dua anaknya meskipun telah menerima ancaman di Turki dan Suriah.
“Hari ini permintaan suaka saya ke #France ditolak tanpa penjelasan apa pun,” tweet Hammoud pada hari Senin. “Saya tidak tahu apa yang bisa saya berikan lebih dari semua investigasi yang telah saya kerjakan untuk agensi media terbesar Prancis.”
Menghancurkan hidup dan impian seseorang sangat mudah dilakukan oleh seseorang yang memiliki segalanya!
Hari ini permintaan suaka saya untuk #Perancis ditolak tanpa penjelasan apapun. Saya tidak tahu apa yang bisa saya berikan lebih dari semua investigasi yang telah saya kerjakan untuk agensi media terbesar Prancis.
Terima kasih untuk apa-apa!!— Hussam Hammoud (@HussamHamoud) 5 September 2022
Hammoud telah melaporkan dari seluruh Suriah termasuk kota kelahirannya Raqqa, di satu titik markas kelompok Negara Islam (IS). Dia membantu mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan oleh pejuang asing kelompok itu dan memberikan bukti kepada penyelidik Barat.
“Saya harus pindah karena mendapat ancaman serius. Saat ini saya sedang menyelidiki jaringan pendanaan kelompok Negara Islam. Itu sebabnya saya berada di bawah tekanan yang kuat sekarang, ”dia diberi tahu Radio saudara FRANCE 24, RFI.
Kementerian luar negeri Prancis tidak menjawab permintaan RFI untuk mengomentari kasus Hammoud.
[ad_2]
Source link