Guinea-Bissau mengadakan pemilihan legislatif satu tahun setelah parlemen dibubarkan

Guinea-Bissau mengadakan pemilihan legislatif satu tahun setelah parlemen dibubarkan

[ad_1]

Warga Bissau-Guinea memberikan suara hari Minggu dalam pemilihan yang sangat dinantikan untuk mengisi badan legislatif nasional Guinea-Bissau, lebih dari setahun setelah presiden negara Afrika Barat itu membubarkan parlemen.

Dikeluarkan pada:

Hampir 1 juta pemilih terdaftar untuk memilih lebih dari 100 anggota parlemen dari enam partai dengan kursi aktif di Majelis Rakyat Nasional, menurut Pusat Demokrasi dan Pembangunan, sebuah organisasi hak asasi manusia Afrika.

Guinea-Bissau adalah negara kecil yang memperoleh kemerdekaan dari Portugal hampir lima dekade lalu. Sejak saat itu, negara tersebut telah mengalami gejolak politik yang berkelanjutan, termasuk beberapa kudeta.

Presiden Umaro Sissoco Embalo, mantan jenderal angkatan darat, menjabat setelah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan putaran kedua Desember 2019. Dia selamat dari upaya kudeta Februari 2022 ketika penyerang bersenjatakan senapan mesin dan AK-47 menyerang istana pemerintah.

Sejak menjabat, Embalo telah menindak kebebasan sipil, sementara badan pemerintah telah kehilangan independensi yang signifikan, menurut analis. Dia membubarkan parlemen pada Mei 2022 dan menunda pemilihan legislatif yang dijadwalkan pada Desember berikutnya.

Lucia Bird Ruiz Benitez de Lugo, direktur Observatorium Afrika Barat di Global Initiative Against Transnational Organized Crime, mengatakan bahwa Embalo telah memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan sejak pelantikannya yang kontroversial pada Februari 2020.

“Pemilihan ini adalah kunci dalam menentukan berapa banyak dukungan yang dipertahankan partai yang berkuasa di parlemen,” katanya. masa jabatannya.”

Tempat pemungutan suara dibuka Minggu pagi dengan lebih dari 3.500 tempat pemungutan suara diharapkan ada di negara itu dan diaspora. Ini adalah pemilu legislatif ketujuh sejak dibukanya sistem multipartai hampir tiga dekade lalu.

Warga berharap pemungutan suara ini akan membantu mengatur negara di jalan yang benar.

“Ini adalah pemilihan yang menentukan bagi negara, mengingat situasi di mana negara berada saat ini. Setiap orang menyaksikan kesulitan yang dialami,” kata pemilih Justino dos Santos Leguissimo.

Yang lain bersyukur bahwa mereka dapat memilih sama sekali.

“Hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagi semua warga Guinea, karena kami akhirnya datang untuk menggunakan kembali hak sipil kami,” kata Eunice Mafalda Lopes Queita Esteves, yang memberikan suaranya.

Hasil pemilihan hari Minggu diperkirakan akan diperebutkan setelah hasilnya diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

(AP)

[ad_2]

Source link

Exit mobile version