banner 1228x250

Türk menyerukan tindakan untuk memungkinkan partisipasi perempuan yang ‘setara dan bermakna’ dalam kehidupan publik

Türk menyerukan tindakan untuk memungkinkan partisipasi perempuan yang ‘setara dan bermakna’ dalam kehidupan publik
banner 120x600
banner 1228x250

[ad_1]

Patriarki harus menjadi sesuatu dari masa lalu. Masa depan kita bergantung pada perempuan dan anak perempuan yang berada di meja di mana pun saat keputusan dibuat,” kata Volker Türk, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.

Hanya 1 dari 4 anggota parlemen adalah perempuan

“Baru tahun lalu untuk pertama kali dalam sejarah perempuan terwakili di setiap parlemen yang berfungsi di dunia. Padahal saat ini, hanya satu dari empat anggota parlemen yang perempuan”, lanjutnya.

Kantor HAM PBB (OHCHR) menyoroti partisipasi perempuan dalam kehidupan publik dan politik pada bulan Juni sebagai bagian dari sorotan bulanannya, menandai tahun ke-75 Deklarasi universal hak asasi manusia.

Komisaris Tinggi mendesak Negara, anggota parlemen, media, masyarakat sipil, sektor swasta dan setiap warga negara yang aktif untuk melakukannya mengambil tindakanmenjabarkan serangkaian langkah yang perlu diambil mulai dari mengatasi akar penyebab diskriminasi berbasis gender.

Dia mengatakan perlu ada penekanan yang lebih besar pada pendidikan dan peningkatan kesadaran dan menyerukan pengakuan yang lebih besar dari nilai pekerjaan perawatan yang tidak dibayar yang secara tidak proporsional jatuh pada perempuan.

Dia meminta pertimbangan untuk diberikan kepada kuota, kursi yang dipesan dan kesempatan pelatihan diperluas bagi perempuan yang bertugas di badan legislatif dan lembaga kunci lainnya, serta sektor swasta.

Tidak ada toleransi terhadap pelecehan

Badan-badan perjanjian PBB perlu terus mendorong kesetaraan gender, dan toleransi nol terhadap pelecehan dan kekerasan yang berkaitan dengan perempuan dalam politik, termasuk online, perlu menjadi norma.

Dan panutan wanita harus memiliki visibilitas yang lebih besar, kata Mr. Turk.

“Pada tingkat perubahan saat ini dibutuhkan 155 tahun bagi perempuan untuk menutup kesenjangan gender. Perjuangan ini bahkan lebih sulit bagi perempuan yang terpinggirkan secara historis yang representasinya tertinggal.”

“Secara sederhana, ini adalah panggilan bangun”, kata kepala hak asasi PBB.

“Paritas tidak bisa menunggu. Partisipasi perempuan yang setara dan bermakna dalam praktik bukan hanya tentang hak perempuan untuk didengarkanini tentang kemampuan masyarakat kita untuk mengatasi krisis paling mendesak yang dihadapi dunia kita saat ini.”

[ad_2]

Source link

banner 725x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *