[ad_1]
Guterres menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan menyatakan harapan untuk pemulihan yang cepat bagi puluhan orang yang terluka, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam sebuah pernyataan dikeluarkan hari itu.
Tentara Sudan dan kelompok militer saingannya, Pasukan Pendukung Cepat (RSF), telah bertempur sejak pertengahan April. Ratusan orang tewas dan hampir tiga juta orang mengungsi, termasuk ke negara tetangga.
Mr Haq mengatakan Sekretaris Jenderal terkejut dengan laporan kekerasan berskala besar dan korban jiwa di seluruh Darfur.
Ketakutan perang saudara
“Dia juga prihatin dengan laporan pertempuran baru di Kordofan Utara, Kordofan Selatan, dan Negara-negara Nil Biru. Ada pengabaian terhadap hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia yang berbahaya dan meresahkan,” tambahnya.
Sekjen PBB tetap sangat prihatin bahwa perang yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak telah mendorong Sudan ke ambang perang saudara skala penuh, yang berpotensi membuat seluruh wilayah tidak stabil.
Tuan Guterres mengulangi seruannya kepada Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF untuk menghentikan pertempuran dan berkomitmen untuk penghentian permusuhan yang bertahan lama.
“Dia juga mendesak pihak-pihak ini untuk mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum kemanusiaan internasional dan hak asasi manusia untuk melindungi warga sipil dan memungkinkan aksi kemanusiaan,” kata pernyataan itu.
Sementara itu, PBB terus mendorong kohesi upaya internasional di bawah naungan Uni Afrika, dan menyambut baik keterlibatan kuat IGAD blok Afrika Timur.
[ad_2]
Source link