banner 1228x250

Sedikitnya 129 tewas setelah kerusuhan pecah di pertandingan sepak bola | Berita Dunia

Sedikitnya 129 tewas setelah kerusuhan pecah di pertandingan sepak bola |  Berita Dunia
banner 120x600
banner 1228x250

[ad_1]

Sedikitnya 129 orang tewas setelah kerusuhan di pertandingan sepak bola di Indonesia.

Kekerasan terjadi di sebuah stadion di Jawa Timur saat pertandingan antara Arema dan Persebaya Surabaya.

Gambar:
foto: AP

Kekacauan pecah setelah Persebaya Surabaya menang 3-2 – dan menurut laporan lokal, ribuan penggemar Arema masuk ke lapangan setelah tim mereka kalah.

Disebutkan juga beberapa pemain Arema yang saat itu masih berada di lapangan diserang.

Petugas berpakaian preman berdiri di dekat reruntuhan kendaraan polisi yang rusak dalam bentrokan antara pendukung dua tim sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia, Sabtu, 1 Oktober 2022. Bentrokan antara pendukung dua tim sepak bola Indonesia di Provinsi Jawa Timur menewaskan lebih dari 100 penggemar dan sejumlah petugas polisi, sebagian besar diinjak-injak sampai mati, kata polisi, Minggu.  (Foto AP/Yudha Prabowo)
Gambar:
foto: AP

Dalam apa yang tampaknya menjadi salah satu bencana stadion terburuk di dunia, lebih dari 300 orang dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi banyak yang meninggal dalam perjalanan atau dalam perawatan.

Kapolda Jatim Nico Afinta mengatakan sekitar 180 orang luka-luka, namun banyak dari mereka dalam kondisi memburuk.

Diyakini sebuah penyerbuan dimulai ketika polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan.

Petugas keamanan menahan seorang suporter saat bentrokan antara suporter dua tim sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia, Sabtu, 1 Oktober 2022. Bentrokan antara pendukung dua tim sepak bola Indonesia di provinsi Jawa Timur menewaskan lebih dari 100 penggemar dan sejumlah petugas polisi, kebanyakan diinjak-injak sampai mati, kata polisi, Minggu.  (Foto AP/Yudha Prabowo)
Gambar:
foto: AP

Seorang pejabat kesehatan setempat mengatakan banyak dari korban meninggal karena “kekacauan, kepadatan penduduk, terinjak-injak dan mati lemas”.

Dua dari mereka yang tewas di Stadion Kanjuruhan di Malang dilaporkan petugas polisi.

Peraturan FIFA menyatakan bahwa tidak ada senjata api atau “gas pengendali massa” yang boleh dibawa atau digunakan oleh polisi.

Petugas memeriksa kendaraan polisi yang rusak menyusul bentrokan antara pendukung dua tim sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia, Sabtu, 1 Oktober 2022. Bentrokan antara pendukung dua tim sepak bola Indonesia di provinsi Jawa Timur menewaskan lebih dari 100 penggemar dan sejumlah petugas polisi, sebagian besar diinjak-injak sampai mati, kata polisi, Minggu.  (Foto AP/Yudha Prabowo)
Gambar:
foto: AP

Menteri Keamanan Indonesia, Mahfud MD, mengatakan di media sosial bahwa stadion itu penuh melebihi kapasitas.

Sementara tempat olahraga seharusnya hanya menampung 38.000 orang, ia mengklaim 42.000 tiket telah dikeluarkan.

Liga sepak bola Indonesia kini telah ditangguhkan selama seminggu, dengan Arema dilarang menjadi tuan rumah pertandingan untuk sisa musim ini. Sanksi lebih lanjut bisa menyusul.

Petugas polisi dan tentara berdiri di tengah asap gas air mata saat pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Indonesia, Sabtu, 1 Oktober 2022. Bentrokan antara pendukung dua tim sepak bola Indonesia di provinsi Jawa Timur menewaskan lebih dari 100 penggemar dan seorang sejumlah petugas polisi, kebanyakan diinjak-injak sampai mati, kata polisi, Minggu.  (Foto AP/Yudha Prabowo)
Gambar:
foto: AP

Sebelumnya telah terjadi masalah dalam pertandingan di Indonesia, dengan persaingan yang kuat antar klub terkadang memicu kekerasan antar suporter.

Ketua Persatuan Sepak Bola Tanah Air, Mochamad Iriawan, telah meminta maaf kepada keluarga korban.

Dia menambahkan bahwa insiden itu “sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia”.

Lebih dari selusin kendaraan dibakar di halaman stadion, dan banyak di antaranya adalah mobil polisi.

[ad_2]

Source link

banner 725x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *