[ad_1]
Pasukan keamanan sedang menyelidiki insiden di distrik 17 polisi kota itu, tambah juru bicara itu.
Organisasi perawatan kesehatan Darurat mengatakan telah merawat puluhan korban.
“Menyusul ledakan hari ini, kami menerima 27 pasien ke Pusat Bedah kami untuk Korban Perang di Kabul, termasuk lima anak di bawah umur, salah satunya seorang anak laki-laki berusia 7 tahun,” Stefano Sozza, Country Director Darurat di Afghanistan, mengatakan kepada CNN pada hari Rabu.
“Dua pasien tiba meninggal, satu meninggal di ruang gawat darurat,” katanya.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengkonfirmasi ada warga sipil yang tewas dan terluka, tetapi tidak mengatakan berapa banyak. Dia mentweet bahwa pemerintah Taliban “mengutuk keras” ledakan itu, dan bersumpah para pelaku “kejahatan semacam itu akan ditangkap dan dihukum karena perbuatan keji mereka.”
Wakil juru bicara Taliban lainnya, Bilal Karimi, mengutuk ledakan itu dalam sebuah tweet pada Rabu malam.
“Pembunuh warga sipil dan pelaku kejahatan serupa akan segera ditangkap dan dihukum atas perbuatannya, insya Allah,” tulis Karimi.
Sozza, dari Darurat, mengatakan Afghanistan “mengalami konsekuensi dari konflik yang sangat panjang yang telah merusak masa depannya.”
“Pada bulan Agustus saja, kami menangani enam korban massal di rumah sakit kami, dengan total hampir 80 pasien. Sepanjang tahun, kami terus menerima luka tembak, luka pecahan peluru, luka tusuk, dan korban ledakan ranjau dan IED. sehari-hari,” ujarnya.
Brent Swails dan Jonny Hallam dari CNN berkontribusi dalam pelaporan.
[ad_2]
Source link