[ad_1]
Dikeluarkan pada:
Iran telah membebaskan akademisi Iran-Prancis Fariba Adelkhah dengan cuti selama lima hari, pengacaranya mengatakan kepada situs Emtedad pada hari Selasa, sehari setelah Teheran dan Washington mengakhiri pembicaraan tidak langsung di Wina untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.
“Kami berharap (cuti) akan diperpanjang,” kata Emtedad mengutip Hojjat Kermani.
Adelkhah, yang merupakan penduduk Prancis dan ditangkap pada 2019 saat berkunjung ke Iran, pada 2020 dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan keamanan nasional. Dia dipindahkan ke tahanan rumah kemudian, tetapi pada bulan Januari dikembalikan ke penjara.
Adelkhah telah membantah tuduhan tersebut. Prancis menyebut mereka “bermotivasi politik” dan berulang kali menyerukan pembebasan Adelkhah, seorang peneliti yang berafiliasi dengan universitas Sciences Po yang bergengsi di Paris.
Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda, dengan mengatakan kasus itu adalah masalah hukum domestik Iran.
Pada Maret 2020, Iran membebaskan mitra Adelkhah, akademisi Prancis Roland Marchal, yang ditahan bersamanya, setelah Prancis membebaskan insinyur Iran Jalal Ruhollahnejad, yang ditahan atas dugaan pelanggaran sanksi AS terhadap Teheran.
(REUTERS)
[ad_2]
Source link