[ad_1]
CNN
—
Lebih dari selusin orang digantung oleh massa di ibu kota Haiti Port-au-Prince pada Senin, karena dicurigai sebagai anggota geng, menurut pihak berwenang.
Video dari Reuters dan AFP menunjukkan tubuh yang terbakar dan hangus dengan ban di sekelilingnya, dan kerumunan orang berkumpul di dekat area tersebut. Warga yang berbicara kepada Reuters dan AFP di depan kamera mengatakan mereka yakin para korban adalah anggota geng.
“Saat itu jam 3 pagi. Geng menyerbu kami. Ada penembakan, penembakan. Lingkungan ini adalah daerah yang damai, semua orang di sekitarnya adalah warga yang damai,” kata seorang penduduk setempat kepada AFP.
Sebelum pembunuhan, Polisi Nasional Haiti telah menghentikan dan menggeledah para korban di sebuah minibus di lingkungan Canape-Vert, menyita senjata dan peralatan lainnya, menurut pernyataan dari Kepolisian Nasional Haiti.
“Lebih dari selusin orang yang menaiki kendaraan ini sayangnya digantung oleh anggota masyarakat,” kata pernyataan itu.
“Jika geng datang untuk menyerang kami, kami akan membela diri, kami memiliki senjata kami sendiri, kami memiliki parang kami, kami akan mengambil senjata mereka, kami tidak akan melarikan diri,” kata seorang warga Haiti berusia 15 tahun kepada AFP.
“Kami tidak meminta banyak. Anggota geng telah menyerbu daerah tersebut. Kami ingin polisi terus maju dan menghadapi mereka. Kami sendirian. Kami tidak punya apa-apa,” kata yang lain. Warga menambahkan bahwa anggota geng yang dicurigai telah “menyerang” lingkungan sekitar Senin pagi sekitar pukul 02:00.
Dalam sebuah tweet, Perdana Menteri Haiti Ariel Henry memuji polisi Haiti pada hari Senin untuk operasi baru-baru ini menuju pemulihan “ketertiban dan perdamaian di kota dan lingkungan kita.”
Bersama-sama, kita akan menyelesaikan masalah terkait keamanan untuk bergerak maju, tulis Henry
Geng menguasai sebagian besar Port-Au-Prince, mengganggu penduduk dengan kekerasan ekstrem karena warga Haiti juga bergulat dengan kemiskinan ekstrem dan krisis kemanusiaan.
[ad_2]
Source link