MediaInternasional.com – Capital Sensitivity Analysis Index (CSA Index) untuk bulan Mei 2024 telah dirilis oleh Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community, dengan dukungan dari Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI) serta Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Jakarta (1/5/24).
Hasilnya menunjukkan sebuah gambaran yang kurang menggembirakan bagi pelaku pasar, dengan indikator optimisme yang terendah sejak awal tahun.
Menurut data yang dikumpulkan dari tanggal 17 hingga 29 April 2024, CSA Index pada bulan Mei ini mencatat angka 51,4, mengalami penurunan signifikan dari angka sebelumnya yang berada di level 65,8 pada bulan April.
Penurunan ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar, meskipun masih mempertahankan harapan, semakin ragu-ragu terhadap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam periode mendatang.
Penurunan Optimisme dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Penurunan optimisme pelaku pasar ini menjadi sorotan utama dalam hasil CSA Index Mei 2024.
Para analis menyoroti beberapa faktor yang menjadi penyebab utama dari ketidakpastian yang terjadi:
- Sentimen Moneter dan Nilai Tukar: Sentimen moneter yang masih ketat serta pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi perhatian utama pelaku pasar. Ketidakpastian dalam kebijakan moneter, terutama terkait dengan keputusan Federal Reserve AS, memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar Rupiah dan memperlambat proyeksi pertumbuhan ekonomi.
- Kondisi Geopolitik Global: Ketidakstabilan dalam kondisi geopolitik pasca meningkatnya tensi di Timur Tengah dan ketidakpastian akibat konflik di Ukraina turut mempengaruhi sentiment pasar. Hal ini menciptakan ketidakpastian yang lebih besar di pasar keuangan global, termasuk di Indonesia.
- Aliran Investasi Asing: Melihat dari data bulan April, terlihat bahwa investor asing melakukan penjualan bersih. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpastian global juga mempengaruhi minat investor asing terhadap pasar modal Indonesia.
Proyeksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Meskipun terjadi penurunan optimisme dalam jangka pendek, namun dalam proyeksi jangka panjang, pelaku pasar masih mempertahankan optimisme.
CSA Index untuk 12 bulan ke depan mencatat angka 94,6, menunjukkan peningkatan dari level sebelumnya.
Para pelaku pasar masih yakin bahwa IHSG memiliki potensi untuk menguat dalam jangka panjang.
Menanggapi hasil CSA Index Mei 2024, NS. Aji Martono, Ketua Umum Propami, menyatakan bahwa meskipun optimisme pelaku pasar melemah dalam jangka pendek, namun untuk jangka panjang masih sangat optimis.
Dia berharap adanya sentimen positif dan kebijakan pro pasar yang dapat memulihkan optimisme terhadap kinerja IHSG.
Sektor-Sektor yang Berpotensi untuk Mendorong Kinerja IHSG
CSA Index juga mencermati sektor-sektor yang berpotensi menjadi penggerak utama kinerja IHSG di bulan Mei.
Adapun sektor Energy menjadi pilihan utama pelaku pasar, menggantikan dominasi sektor Financials.
Ketidakpastian dalam kebijakan moneter serta potensi penguatan harga komoditas energi menjadi faktor pendorong kinerja positif sektor ini.
Selain itu, sektor Basic Materials juga menjadi pilihan pelaku pasar untuk bulan Mei ini.
Dengan merosotnya optimisme pelaku pasar dalam CSA Index Mei 2024, terlihat bahwa ketidakpastian baik dari faktor internal maupun eksternal masih menjadi tantangan utama bagi pasar modal Indonesia.
Meskipun demikian, dengan proyeksi jangka panjang yang tetap optimis dan potensi sektor-sektor tertentu untuk mendorong kinerja IHSG, pelaku pasar tetap mempertahankan harapan akan pemulihan pasar dalam waktu yang lebih lama.
Namun, upaya-upaya untuk menciptakan sentimen positif dan kebijakan yang mendukung pasar tetap menjadi kunci dalam mengatasi ketidakpastian yang ada.