[ad_1]
“Situasinya kritis dan semakin buruk dari hari ke hari. Tim saya dan saya menghitung 52 orang tewas dan 110 orang terluka. Geng-geng tersebut telah menembak selama hampir seminggu dan mereka masih memiliki amunisi,” kata Janeus kepada CNN, Rabu.
“Saya menyerukan kepada pemerintah untuk turun tangan sebelum lebih banyak orang meninggal, ribuan orang terjebak tanpa makanan dan air,” kata Janeus, seraya menambahkan bahwa dia sendiri sedang bersembunyi.
Médecins Sans Frontires (MSF), sebuah kelompok kemanusiaan medis, telah memperingatkan awal pekan ini bahwa nyawa terancam karena sulitnya memberikan bantuan penting, termasuk air, di daerah Cité Soleil yang disebut Brooklyn.
“Di sepanjang satu-satunya jalan menuju Brooklyn, kami menjumpai mayat-mayat yang membusuk atau terbakar,” kata Mumuza Muhindo, kepala misi MSF, dalam siaran pers.
“Mereka bisa jadi orang yang terbunuh dalam bentrokan atau orang yang mencoba meninggalkan yang tertembak—ini adalah medan perang yang sebenarnya. Tidak mungkin memperkirakan berapa banyak orang yang terbunuh,” tambahnya.
Tiga petugas kesehatan MSF yang tinggal di daerah yang terkena dampak di Brooklyn merawat mereka yang dirugikan oleh pertempuran, kata kelompok itu.
[ad_2]
Source link