[ad_1]
Putri seorang ultra-nasionalis Rusia dan sekutu Presiden Vladimir Putin yang berpendapat Rusia harus menyerap Ukraina telah tewas dalam serangan bom mobil yang dicurigai.
Penyelidik negara Rusia mengatakan Darya Dugina, putri ideolog Alexander Dugin, tewas setelah sebuah alat peledak yang diduga diledakkan di Toyota Land Cruiser yang dia tumpangi pada Sabtu malam.
Kantor berita negara TASS mengutip Andrei Krasnov, yang mengenal Dugina, yang mengatakan kendaraan itu milik ayahnya dan dia mungkin menjadi sasaran yang dituju.
Ayah dan anak perempuannya menghadiri sebuah festival di luar Moskow dan Dugin memutuskan untuk berganti mobil pada menit terakhir, lapor surat kabar pemerintah Rusia Rossiiskaya Gazeta.
Tayangan TV yang menyertai pernyataan itu menunjukkan penyelidik mengumpulkan puing-puing dan pecahan dari lokasi ledakan.
Penyidik dari wilayah Moskow yang menggambarkan Darya Dugina sebagai jurnalis dan pakar politik mengatakan telah membuka kasus pembunuhan.
Mereka mengatakan akan melakukan pemeriksaan forensik untuk mengetahui apa yang terjadi.
Para penyelidik mengatakan mereka sedang mempertimbangkan “semua versi” untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas kejahatan itu.
Ayah Ms Dugina, Alexander Dugin, telah lama menyerukan penyatuan wilayah berbahasa Rusia dan lainnya di kerajaan Rusia baru yang luas.
Dia ingin kekaisaran itu memasukkan Ukraina, di mana pasukan Rusia saat ini melakukan apa yang oleh Presiden Putin disebut sebagai “operasi militer khusus” untuk mendemiliterisasi negara itu.
Beberapa pengamat Rusia telah menegaskan pengaruh Dugin atas Putin signifikan, sementara yang lain berpendapat itu minimal.
Mr Dugin diberi sanksi oleh AS.
Dugina, yang juga menggunakan nama keluarga Platonova dan dilaporkan oleh media pemerintah Rusia berusia 30 tahun, secara luas mendukung gagasan ayahnya.
Dia telah muncul di TV pemerintah untuk menawarkan dukungan atas tindakan Rusia di Ukraina.
[ad_2]
Source link