Seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang selama tiga hari terperangkap di bawah reruntuhan setelah gempa bumi yang menewaskan 310 orang di Indonesia telah diselamatkan.
Anak itu, yang dalam laporan media lokal disebut sebagai Azka, diyakini telah ditemukan di dalam celah kecil di dalam reruntuhan yang mencegahnya dihancurkan.
Ibu dan neneknya diketahui telah tewas ketika bangunan itu runtuh pada tahun itu gempa pada 21 November.
Rekaman video menunjukkan saat petugas penyelamat dan petugas pemadam kebakaran menarik Azka dari reruntuhan.
Korban tewas akibat gempa berkekuatan 5,6 yang melanda wilayah Cianjur di provinsi Jawa Barat telah meningkat menjadi 310.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Suharyanto mengatakan, sekitar 40 orang masih hilang.
Lebih dari 1.000 orang terluka dan 58.000 mengungsi di wilayah pegunungan.
Indonesia mengangkangi apa yang disebut “Cincin Api Pasifik”, zona yang sangat aktif secara seismik tempat berbagai lempeng di kerak bumi bertemu dan menciptakan banyak gempa bumi di dunia.
Pada bulan Februari, a gempa bermagnitudo 6,2 menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 460 orang di provinsi Sumatera Barat. Tremor dirasakan hingga ke Malaysia dan Singapura.
Pada Januari 2021, setidaknya 105 orang meninggal dan hampir 6.500 orang terluka di Provinsi Sulawesi Barat setelah gempa bumi besar dengan kekuatan serupa.